Seberkas cahaya kunanti.
Setetes air kudamba.
Sepenggal kata kumau.
Pancaran hatimu. . .
Tapi sampai kini.
Dunia masih kelam kurasa.
Hausku belum terbiaskan.
Kau masih bungkam dalam keraguan.
Walau matamu menyiratkan seribu makna.
Kelak ku berharap semuanya lebih baik.
Agar segala sesalku terhapuskan.
Dan kau kurengkuh
(by: gie)
Selasa, 17 November 2009
KEPEDIHAN JIWAKU YANG HAMPA
Saat malam tiba. . .
Hatiku tergores mengingat
kenangan yang telah berlalu.
Haruskah ku akhiri ? ?
Haruskah ku pergi ? ?
Sementara sampai saat ini kau belum bilang permisi. . .
Hatiku pedih karena. . .
Keadaan yang tak pasti.
Inginku berlari
meninggalkan cinta ini.
Tapi tak dapat ku pungkiri.
Aku masih mengharapmu.
Berharap dan berharap.
Keadaan akan mengubah segalanya. . .
Dan mengembalikan cintamu untukku. . . ?
Cukup hatiku tergores. . .
Dan hampa. . .
Ku tak ingin ini terulangi.
Karena pedihnya tak dapat ku lupakan.
(by: nuryati noey)
Hatiku tergores mengingat
kenangan yang telah berlalu.
Haruskah ku akhiri ? ?
Haruskah ku pergi ? ?
Sementara sampai saat ini kau belum bilang permisi. . .
Hatiku pedih karena. . .
Keadaan yang tak pasti.
Inginku berlari
meninggalkan cinta ini.
Tapi tak dapat ku pungkiri.
Aku masih mengharapmu.
Berharap dan berharap.
Keadaan akan mengubah segalanya. . .
Dan mengembalikan cintamu untukku. . . ?
Cukup hatiku tergores. . .
Dan hampa. . .
Ku tak ingin ini terulangi.
Karena pedihnya tak dapat ku lupakan.
(by: nuryati noey)
Langganan:
Postingan (Atom)